Banyuwangi,(pawartajatim.com)- Pagelaran seni kolosal Gandrung Sewu ternyata menjadi ajang bergengsi. Even ini tak hanya memikat penari lokal, namun banyak seniman luar Banyuwangi. Buktinya, sebanyak 200 penari dari luar bumi Blambangan akan ikut unjuk gigi meramaikan Gandrung Sewu, 25 Oktober mendatang.
Sedikitnya penari dari 10 kabupaten akan ikut tampil. Seperti, Malang, Kediri, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan hingga Bali. Bahkan, beberapa diaspora dari Papua dan Sumatera Selatan akan ikut tampil. “ Tahun ini, Pemkab Banyuwangi memberikan kesempatan penari dari luar Banyuwangi bisa bergabung dalam Gandrung Sewu,” kata Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Taufik Rohman.
Salah satu penari dari luar Banyuwangi adalah Atika Zahra. Penari asal Pasuruan ini mengaku senang dan bangga bisa ikut dalam pagelaran Gandrung Sewu. “Saya menyukai tarian-tarian dari Banyuwangi, salah satunya Gandrung. Senang sekali akhirnya bisa terlibat manggung di event akbar ini,” ungkap penari asal Pasuruan ini.
Meski bukan asli Banyuwangi, para penari merasa bangga bisa menguasai tarian Gandrung. Sebab, tari Gandrung memberikan banyak inspirasi. “Saya bangga bisa ikut Gandrung Sewu. Meski bukan asli Banyuwangi, saya sangat terinspirasi tarian ini,” kata Safira, penari asal Sidoarjo.
Gandrung Sewu 2025 akan Kembali digelar di Pantai Marina Boom. Sedikitnya 2.000 penari mendaftar untuk ikut seleksi. Tahun ini, Gandrung Sewu diisi dengan serangkaian kegiatan seni . Dimulai festival music, tradisi Meras Gandrung hingga pertunjukan kolosal Gandrung Sewu. (udi)